Inilah pertanyaan yang muncul di media sosial setelah sejumlah pengguna mengungkapkan kegelisahannya terkait kasus Yuyun, remaja yang tewas setelah diperkosa 14 pria di desa kecil di Bengkulu.
"Kita sudah mati rasa," kicau Kartika Jahja, aktivis dan musisi independen di Twitter. "'Oh kasus perkosaan lagi...' Oke. Lanjut. Kadang itu lebih menyakitkan dari kejahatannya sendiri."
"Banyak yang menganggap bahwa kasus pemerkosaan 'tidak lebih penting' daripada, misalnya, kasus korupsi," kata seorang wanita di twitter.
Memang tidak banyak media yang menulis berita tentang Yuyun. Pun, tak banyak orang membicarakannya. Menurut data Spredfast misalnya, kata kunci Yuyun di Twitter mulai naik grafiknya pada akhir pekan lalu dengan jumlah kicauan lebih dari 1.800 kali - dipicu oleh inisiatif sejumlah pengguna untuk menggunakan tagar Nyala Untuk Yuyun sebagai wujud simpati.
Padahal, laporan tentang adanya seorang siswi SMP yang ditemukan tewas tanpa busana itu muncul pada Selasa, 5 April lalu.
Penyelidikan yang dilakukan polisi mengungkap bahwa siswi berusia 14 tahun bernama Yuyun bin Yakin itu diperkosa oleh 14 pemuda hingga tewas. Sebanyak 12 pelaku berhasil ditangkap dan terancam hukuman hingga 15 tahun penjara. semoga para pemuda tersebut di beri hukuman yang setimpa. SEBARKAN....